Info

Berat Badan Ideal vs Berat Badan Sehat: Apa Bedanya?

Berat Badan Ideal vs Berat Badan Sehat: Apa Bedanya? 1
Dalam berbagai percakapan tentang kesehatan, istilah berat badan ideal dan berat badan sehat sering digunakan seolah-olah memiliki arti yang sama. Padahal, kedua istilah ini merujuk pada konsep yang berbeda, baik secara medis maupun dalam pendekatan gaya hidup. Mengetahui perbedaan di antara keduanya dapat membantu seseorang menetapkan tujuan kesehatan yang lebih realistis dan berkelanjutan.

Apa Itu Berat Badan Ideal?

Berat badan ideal biasanya mengacu pada angka tertentu yang dianggap proporsional terhadap tinggi badan seseorang. Salah satu indikator yang paling sering digunakan untuk menentukan apakah berat badan seseorang ideal atau tidak adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI). Rumusnya cukup sederhana:

BMI = berat badan (kg) ÷ tinggi badan² (m²)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kategori BMI sebagai berikut:

  • Di bawah 18,5 = Kurus 
  • 18,5 – 24,9 = Normal (ideal) 
  • 25 – 29,9 = Kelebihan berat badan 
  • 30 ke atas = Obesitas 

Berdasarkan angka ini, berat badan ideal sering dimaknai sebagai berat badan yang menghasilkan nilai BMI di kisaran 18,5 hingga 24,9. Namun, meskipun praktis, pendekatan ini tidak mempertimbangkan banyak faktor penting seperti komposisi tubuh (lemak vs otot), usia, jenis kelamin, atau distribusi lemak tubuh.

Misalnya, seorang atlet binaraga bisa memiliki BMI di atas 25 akibat massa otot yang tinggi, padahal kondisi kesehatannya sangat baik. Di sisi lain, seseorang bisa memiliki BMI “ideal” tetapi kadar lemak tubuhnya tinggi karena kurangnya massa otot dan aktivitas fisik.

Apa Itu Berat Badan Sehat?

Berbeda dari berat badan ideal, berat badan sehat lebih menitikberatkan pada bagaimana tubuh berfungsi secara keseluruhan. Ini bukan hanya tentang angka di timbangan, tetapi lebih kepada status metabolik, gaya hidup, dan risiko penyakit.

Berat badan sehat mempertimbangkan aspek seperti:

  • Tekanan darah normal 
  • Kadar kolesterol dan gula darah yang stabil 
  • Lingkar pinggang yang proporsional (menunjukkan distribusi lemak) 
  • Kebugaran jasmani 
  • Kesehatan mental dan kualitas hidup 

Dengan kata lain, seseorang bisa memiliki berat badan yang tidak tergolong “ideal” menurut BMI, namun tetap sehat secara medis dan fungsional. Sebaliknya, seseorang dengan berat badan ideal bisa saja mengalami gangguan metabolik jika memiliki gaya hidup yang tidak sehat.

Sebuah studi menemukan bahwa sebagian individu yang secara teknis tergolong “overweight” memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan individu dengan BMI normal tetapi memiliki kebiasaan tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau tidak aktif secara fisik.

Pentingnya Membedakan Keduanya

Perbedaan antara berat badan ideal dan sehat penting untuk dipahami agar tidak terjebak dalam obsesi terhadap angka. Banyak orang berusaha keras mencapai berat badan tertentu dengan diet ekstrem atau olahraga berlebihan tanpa memperhatikan apakah metode tersebut sehat secara jangka panjang.

Padahal, tujuan akhir dari menjaga berat badan seharusnya bukan hanya penampilan atau angka di timbangan, tetapi kualitas hidup yang lebih baik. Berat badan sehat lebih fleksibel dan mempertimbangkan kondisi tubuh setiap individu yang unik.

Alih-alih hanya mengejar “angka ideal”, lebih bijak jika seseorang berfokus pada kebiasaan positif seperti makan dengan gizi seimbang, rutin berolahraga, cukup tidur, dan mengelola stres.

Bagaimana Mengetahui Berat Badan Sehat?

Mengetahui apakah seseorang memiliki berat badan sehat tidak bisa hanya dari timbangan. Ada beberapa indikator lain yang lebih akurat untuk menilai kesehatan secara menyeluruh, seperti:

  • Pemeriksaan tekanan darah 
  • Profil lipid (kolesterol HDL, LDL, trigliserida) 
  • Kadar gula darah puasa atau HbA1c 
  • Ukuran lingkar pinggang (indikator lemak perut) 
  • Persentase lemak tubuh 
  • Tingkat energi, kualitas tidur, dan daya tahan tubuh 

Penting juga untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional, seperti dokter atau ahli gizi, untuk mendapatkan evaluasi menyeluruh. Mereka bisa memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi tubuh dan tujuan kesehatan masing-masing individu.

Penutup

Singkatnya, berat badan ideal adalah konsep yang berdasarkan standar matematika dan perhitungan proporsional tinggi-badan, sedangkan berat badan sehat lebih holistik dan berfokus pada fungsi tubuh, gaya hidup, dan risiko penyakit. Keduanya memang saling berkaitan, tetapi tidak selalu berjalan seiring.

Berat badan ideal bisa menjadi salah satu indikator, tetapi tidak seharusnya menjadi satu-satunya tolok ukur dalam menilai kesehatan. Setiap orang memiliki bentuk tubuh, metabolisme, dan kondisi kesehatan yang berbeda. Yang terpenting adalah menjalani gaya hidup yang seimbang dan mempertahankan kesehatan secara menyeluruh.

Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih bijaksana dalam menetapkan tujuan kebugaran, menghindari tekanan sosial yang tidak sehat, dan lebih fokus pada apa yang benar-benar penting: tubuh yang sehat dan kehidupan yang berkualitas.